Dok: Jujaruh



Ternate, 13 Oktober 2025  - Aksi mogok dan penutupan jalan yang dilakukan masyarakat Jambula pada Senin (13/10) menjadi sorotan publik. Warga yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan menuntut keadilan atas berbagai persoalan yang sudah lama mereka hadapi. 


Namun, di tengah teriknya aksi dan kerasnya suara protes, tampak sosok-sosok perempuan yang justru menjadi garda terdepan: ibu-ibu Jambula.

Aksi yang berlangsung sejak pagi ini menuntut empat hal pokok diantaranya: pembangunan tanggul pemecah (blackwater), kejelasan program Kampung Nelayan Maju, penggantian armada belayan yang rusak, serta rehabilitas swering dan jalan yang hancur akibat ombak.


Tuntutan tersebut menggambarkan betapa rentannya kehidupan pesisir, terutama bagi keluarga nelayan yang bergantung pada laut untuk bertahan hidup.


Sekitar pukul 12.00 WIT, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, akhirnya datang menemui massa aksi di lokasi pemblokiran jalan. Kedatangannya disambut dengan suara-suara para perempuan Jambula yang berdiri di barisan paling depan. 


Dengan tubuh dan wajah penuh tekad, para ibu menyampaikan aspirasi yang selama ini diabaikan. “Kami sudah terlalu sering kehilangan perahu, kehilangan rumah, bahkan kehilangan rasa aman saat ombak datang. Tapi pemerintah hanya datang saat pemilihan,” ujar salah satu perempuan Jambula dengan nada tegas.


Dalam konteks gender, aksi ini memperlihatkan bagaimana perempuan pesisir  bukan menjadi penonton dalam politik lokal dan kebijakan publik. 


Mereka memahami bahwa kerusakan infrastruktur, kegagalan program nelayan, dan rusaknya ekosistem laut tidak hanya berdampak pada pekerjaan suami mereka, tetapi juga pada keberlanjutan hidup keluarga


Kehadiran Gubernur Sherly di tengah massa aksi perempuan menjadi momen yang sarat simbol, dua figur perempuan satu di posisi kekuasaan satu di posisi perlawanan berhadapan langsung di ruang publik. 


Pertemuan itu menandai babak baru politik gender di Maluku Utara, di mana perempuan tak lagi sekadar “pendamping” nelayan, tetapi penentu arah perjuangan.


Reporter: Jujaruh.site