Ternate 26 Agustus 2025- Seorang Perempuan seniman tato dengan akun Instagram @yundjaf mengaku menjadi korban pelecehan berbasis online yang dilakukan oleh akun bernama Presiden Tidore, figur publik asal Tidore.


Kejadian bermula ketika korban membagikan unggahan promosi jualan tato di Instagram Story. Tidak lama kemudian, akun “Presiden Tidore” mengirimkan pesan langsung (direct message/DM) dengan isi yang dianggap melecehkan.


Merasa keberatan dengan isi pesan tersebut, korban langsung membagikan tangkapan layar percakapan itu ke akun pribadinya. Dalam unggahan story-nya, korban menegaskan bahwa candaan dengan muatan melecehkan tidak bisa dinormalisasi.


“Diantara kita (korban) deng dia (pelaku). Artinya penengah “normalisasi mewajarkan dan kekerasan seksual yakin itu cuma candaan yayng tidak diterima baik. Jujur melukai kita pe hati, ” tulis korban dalam story akun Instagramnya.





Korban juga menyampaikan kekecewaannya karena masih ada pihak-pihak yang justru membela pelaku dengan alasan korban membalas pesan tersebut. “Pantas kebanyakan tara barani speakup. Kalau korban speakup ya ini akan jadi korban yang salah Pantas pelaku-pelaku rasa biasa saja,” tulisnya lebih lanjut.


Menanggapi tudingan tersebut, akun “Presiden Tidore” disebutkan membela diri dengan meminta maaf, alasan bahwa pesan-pesan yang dikirim hanyalah bentuk candaan. 


Namun, klarifikasi tersebut justru dinilai seksis oleh sejumlah aktivis perempuan di Maluku Utara. Menurut Taty Balasteng Mereka menilai pembelaan semacam itu hanya akan memperkuat budaya normalisasi pelecehan dan membuat korban semakin disalahkan.


“Pernyataan bahwa pelecehan hanya sebatas candaan adalah bentuk seksisme yang merendahkan pengalaman perempuan sebagai korban. Hal seperti ini justru membenarkan perilaku pelaku dan menyulitkan korban untuk berani bersuara,” tegas Taty 


Kasus ini menuai perhatian warganet di sejumlah pengguna media sosial menyayangkan sikap pelaku yang merupakan figur publik, apalagi masih mendapat dukungan dari sebagian orang meski sudah melakukan tindakan pelecehan.


Berikut pelaku melakukan pelecehan melalui DM Istagram korban: 








Tim: Investigasi Jujaruh