![]() |
Jujaruh Foto: Aksi May Day di Depan Pasar Barito |
Jujaruh– Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, Aliansi Mei Berlawan menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Perkuat Konsolidasi Gerakan. Buka Ruang Demokrasi Seluas-luasnya. Demi Pembagian Kekayaan Nasional Buruh dan Rakyat”, pada Kamis (1/5/2025) di Kota Ternate, Maluku Utara.
Aksi dimulai pukul 13.00 WIT dan diikuti oleh ratusan massa dari berbagai organisasi gerakan mahasiswa, buruh, dan rakyat. Demonstrasi dimulai dari kediaman Wakil Gubernur Maluku Utara dan berlangsung selama beberapa jam sebelum massa akhirnya diterima untuk berdialog langsung dengan Wakil Gubernur Sarbin Sehe.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan massa menyampaikan 11 tuntutan utama, termasuk desakan untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PRT), yang menjadi salah satu sorotan utama dalam aksi dan orasi politik mereka.
Usai audiensi, massa melanjutkan long march menuju Pasar Barito, tempat aksi ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap.
Berikut 11 tuntutan resmi yang disampaikan Aliansi Mei Berlawan:
1. Berikan kepastian kerja dan upah layak nasional demi kesejahteraan buruh.
2. Tegakkan demokrasi sejati yang berpihak pada kelas pekerja.
3. Pemerintah daerah segera evaluasi kelayakan kerja buruh PT Pelindo Kota Ternate.
4. Tolak revisi Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960.
5. Sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT).
6. Naikkan upah buruh sebesar 100 persen.
7. Berikan tempat dan bayaran yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) dan buruh di Pasar Gamalama.
8. Cabut Undang-Undang TNI.
9. Tolak revisi UU Kepolisian.
10. Tolak penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional.
11. Hentikan kriminalisasi warga Wayamli dan aktivitas PT STS di Maba Tengah.
Aksi berlangsung damai hingga selesai dan menjadi momentum penting dalam memperkuat solidaritas lintas gerakan buruh, mahasiswa, dan rakyat di Maluku Utara.(*)
0 Komentar