![]() |
Dokumentasi Victor Zapata di Posko-Juang Ternate, Kalumata |
Bahkan sejak anak-anak pun kena dusta dan kehilangan rumahnya
Rumah diatas tanah yang sudah tua ini akan di rampas
Digusur dan dipaksa untuk manusia nya keluar meninggalkan jejak kaki kehidupan yang lama begitu agung
Sejak 1959 bukan tahun yang baru mereka lewati
Beribu-ribu kenangan menggunung tinggi menyimpan mutiara, permata cinta dan kasih sayang
Berkelahi dengan tuntutan jaman
Membangun dengan penuh pengorbanan
Uang, keringat, tenaga, darah, dan air mata
Di rumah terluka ini
Ada nyawa yang menyelinap diatas tanah yang hidup ini menjadi selimut kedamaian
Ada surat pemberian sukarela atas nama adat
Ada suka dan duka perjuangan dari perang merebut tanah melawan orang asing yang datang menjajah
Ada waris diperoleh sebagai hadiah karena pengabdian, pertempuran, perlawanan dan pengorbanan
Demi kehidupan yang layak, rumah adalah tempat berdoa dan mewujudkan impian masa depan yang lebih baik
Di rumah terluka ini
Bagaimana bisa akan di gusur?
Bolduser datang dengan laknat meratakan tanah harapan
Polisi dan tentara dengan lengkap alat represif mengawal putusan sidang diatas kertas putih pengadilan dan mahkamah agung
Alat-alat lengkap senjata, mobil, waterkenon, gas air mata, lars, dan pukulan yang bengis akan melayang melenyapkan hambatan dan rintangan penggusuran yang datang menghadang
Juharno dan Anaknya menjadi manusia keji, gila, dan rakus merampas hak yang bukan miliknya, menjadi manubalis: badannya manusia tapi pikiran dan hatinya iblis.
Di rumah terluka ini
Aku melihat amarah mama Anti dan mama Ida, menjadi jernih seperti hitam putih bening kornea matanya, dan keluarga yg bertahan mengutuk seperti api unggun menyala memancarkan cahaya
Membakar semangat perlawanan
Mahasiswa, pemuda, perempuan datang bergandengan tangan menyerukan gagalkan penggusuran!!
Seperti batu Tugu Makugawene yang berdiri tegak diatas aspal hitam perjuangan, diatas matahari yang tidak adil memberi rasa panas
Suara-suara kutukan itu terdengar masih sama, kami menuntut keadilan ditegakkan!!
Di rumah terluka ini
Tawa, canda, senyum, cinta, sayang, dan marah kelihatan di wajahnya mama Anti dan mama Ida, juga mahasiswa
Mereka pantang pergi sebelum kalah
Bertahan dan berjuang sampai titik darah penghabisan
Di rumah terluka ini
Belajar, diskusi, membaca, tukar pikiran, berdebat, dan mengukuhkan prinsip jadi satu
Ada puisi, sajak, tulisan, musik, seni, lagu dan suara yang memproklamirkan lawan balik putusan perampasan!!
Di rumah terluka ini
Kita sedang berdiri tegak diatas tanah hidup yang mau di gusur mati
Rumah rindu dan kenangan indah mau dimusnahkan
Kita masih punya tangan dan kaki, mulut dan pikiran, berderap maju, melangkah melawan dengan penuh keyakinan
Di rumah terluka ini
tercipta bintang bintang
setiap bintang adalah sajak
yang mengabadikan suara dan sejarah perjuangan!!
Di rumah terluka ini
Kita berkumpul dengan penuh impian: bahwa kita sedang berjuang, maju melangkah melawan ketakutan dengan hormat dan bermartabat!!
Demikian lah kawan-kawan!!
0 Komentar